“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh bahawa bagi mereka itu, pahala yang besar” (Surah Al-Israk: 9)
Sekolah Menengah Agama Faqiah Daimiah telah diasaskan oleh mudir pertama Allahyarham Ustaz Haji Ramli Bin Ahmad pada tahun 1375 Hijrah/1955 Masihi bertempat di lot 173 mukim 4. Beliau telah berkhidmat selama 3 tahun.
Pada 1 ogos 1962, Allahyarham Ustaz Haji Muhammad Bin Man telah dilantik sebagai Mudir kedua. Beliau telah berkhidmat selama 42 tahun. Sepanjang tempoh tersebut, beliau telah memperolehi bantuan daripada Kerajaan Pusat di mana peruntukan bagi setiap murid sebanyak RM 10 setahun.
Dua kelas muslimin dan muslimat dibuka pada awal penubuhan dengan jumlah murid hanya 80 orang sahaja. Pakej peperiksaan dibuka untuk Akademik dan Diniah iaitu PMR, SMRA, SPM, 4 THANAWI dan STAM untuk para pelajar melanjutkan pelajaran ke peringkat tertinggi. Jumlah para pelajar telah meningkat dari semasa ke semasa.
Pada tahun 2006, dengan Persatuan Jemaah Pengurusan dan juga Majlis Mesyuarat Guru-guru Sekolah telah sebulat suara bersetuju untuk melantik Ustaz Haji NorHisyam Bin Mahmud sebagai Mudir baru Sekolah Menengah Agama Faqiah Daimiah.
Langkah pertama yang telah dicorak oleh pihak sekolah adalah kejayaan mendapatkan status Sekolah Agama Bantuan Kerajaan ( SABK ) dengan matlamat untuk melahirkan anak-anak didik seiring dengan keperluan semasa yang selari dengan FALSAFAH,VISI dan MISI sekolah
Sepuluh orang Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut: Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAH“ dari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?”Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”
Kisah singkat 10 Sahabat
1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (Assiddiq), adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaannya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamakan Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.
“Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar. ”(HR. Al Baihaqi)
Al Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbarui kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQur’an dalam lembaran-lembaran dimulai.
2. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan permasalahan serta bertempramen kasar. Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, ”Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini!” Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.
Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.
3. Utsman bin Affan, sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Pada masa kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupannya.
5. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, ”Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan.” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, ”Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”
6. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.
Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap nabi memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.” Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimkan empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianlah dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.
7. Adalah Abdurrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: “Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.”
8. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya.
9. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.
10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah
Sewaktu orang-orang Islam berhijrah ke Habsyah Umar masih memihak kepada kaum Musyrik Quraisy dan turut menyeksa orang-orang Islam di Makkah. Beliau pada ketika itu berusia dalam linkungan 30-35 tahun dan disifatkan sebagai seorang pahlawan Quraisy yang kuat dan berani, berbadan tegap, cepat marah dan penagih judi dan arak.
Umar memeluk Islam pada bulan Zulhijah tahun ke 6 kerasulan Nabi Muhammad, Umar memeluk Islam setelah dibacakan beberapa ayat al-Quran yang sungguh menakjubkan dan mempesonakan hati. Umar memeluk Islam setelah tiga hari Hamzah bin Abd Mutalib memeluk Islam. PengIslaman Umar merupakan sesuatu peristiwa besar dalam sejarah umat Islam dan juga merupakan sesuatu kemenangan bagi mereka, kerana Umar merupakan orang yang berpengaruh dan disegani oleh Musyrikin Makah.
Abu Nu’aim dan Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari Ibn Abbas r.a, Umar al-Khattab telah menceritakan bagaimana beliau memeluk Islam. Umar keluar dengan pedang terhunus dalam perjalanan ia bertemu dengan pemuda Bani Makhzum, menurut Mahayudin Yahaya, lelaki itu bernama Nuaim bin Abdullah. lelaki itu bertanya: mahu kemana wahai Umar? Umar menjawab, aku mahu membunuh Muhammad. Lelaki itu berkata, bagaimana kamu boleh selamat dari tindak balas keluarganya dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah? Umar menjawab, aku nampak awak juga telah menukar agama dan meninggalkan agama yang dianuti selama ini. Lelaki itu menjawab, kalaupun aku melakukannya, telah melakukannya orang yang lebih besar haknya keatasmu, lebih daripada aku. Umar bertanya, siapa? Lelaki itu menjawab: adikmu dan iparmu. Dengan marah Umar menuju ke rumah adiknya. Ketika itu Khabab bin al-Arat sedang membaca al-Quran untuk adik Umar dan iparnya. Apabila mendengar suara Umar, Khabab terus menyembunyikan diri di dalam rumah dan Fatimah bin al-Khatab sahifah (kertas yang tertulis) dengan ayat-ayat al-Quran. Umar terus menerkam iparnya dan menamparnya sehingga terjatuh. Sebelum Umar bertindak lebih lagi adiknya Fatimah menghalang. Lalu Umar menampar Fatimah sehingga berdarah mukanya. Fatimah berkata: yang benar bukan agama yang kamu anuti selama ini. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan lain melainkan Allah, dan aku naik saksi Nabi Muhammad pesuruh Allah.
Tiba-tiba Umar terasa sedih terhadap adiknya dan menyesal diatas kekasarannya. Lalu Umar pun berkata kepada adiknya: lalu Umar berkata berikan lembaran (al-Quran) itu, aku mahu melihatnya. Adiknya menjawab: Kau masih najis. Surat ini tidak boleh disentuh melainkan oleh orang-orang yang bersuci. Umar pun pergi mandi. Setelah selesai ia mengambil lembaran itu, tiba-tiba didalamnya ia terbaca firman Allah:
Yang bermaksud: Taa’ Haa, Kami tidak menurunkan Al-Quran kepadamu (Wahai Muhammad) supaya Engkau menanggung kesusahan. Hanya untuk menjadi peringatan bagi orang-orang Yang takut melanggar perintah Allah, (Al-Quran) diturunkan dari (Tuhan) Yang menciptakan bumi dan langit Yang tinggi. Iaitu (Allah) Al-Rahman, Yang bersemayam di atas Arasy. Dia lah jua Yang memiliki Segala Yang ada di langit dan Yang ada di bumi serta Yang ada di antara keduanya dan juga Yang ada di bawah tanah basah di perut bumi. (Thaha: 1-6)
Setelah membacanya Umar berkata: “Nama-nama yang baik lagi suci.”
Umar meneruskan bacaannya, sambil berkata: “Alangkah indahnya dan baik kata-kata ini. Aku masuk Islam. Tunjukkan kepadaku di mana Rasulullah?” Khabab yang sedang bersembunyi meluru keluar dan berkata: Bergembiralah wahai Umar. Aku berharap engkaulah yang dimaksudkan dengan doa rasulullah: Ertinya: Ya Allah, ya tuhanku, kuatkanlah Islam dengan salah seorang daripada dua Umar (Umar al-Khatab dan Amr bin Hisyam).
PAS Terengganu mengemukakan 40 peratus dari calon yang bertanding pada Pilihan Raya Umum ke-13 (PRU13) ini, terdiri di kalangan orang muda serta muka baru.
Calon-calon muda tersebut bakal menggalas tugas dan cabaran sebagai pimpinan pelapis masa depan parti yang akan membawa negeri ini ke arah menepati tema “Terengganu Maju, Islam Berdaulat, Negeri Berkebajikan”.
Pada PRU13 ini, PAS Terengganu akan bertanding sebanyak tujuh kerusi parlimen dan 29 kerusi Dewan Undangan Negeri (Dun) Terengganu dan selebihnya ‘diamanahkan’ kepada sekutu Pakatan Rakyat dari Parti KeADILan Rakyat (PKR) iaitu satu parlimen (Kemaman) dan tiga kerusi Dun.
Kesemua calon-calon tersebut telah diumumkan oleh Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang pada Majlis Pengisytiharan Calon Pilihan Raya Umum (PRU) Ke-13 di Dewan Tok Guru, Rusila, malam tadi.
PAS Terengganu turut mengekalkan semua wakil-wakil rakyat di peringkat Dun yang menang pada PRU12 lalu iaitu Datuk Seri Abdul Hadi Awang di Rhu Rendang, Mohd Abdul Wahid Endut (Wakaf Mempelam), Datuk Tengku Hassan Tengku Omar (Ladang), Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi (Batu Burok), Ustaz Mohd Nor Hamzah (Bukit Payong) dan Dr Alias Razak (Bukit Tunggal).
Antara calon baru ialah di kerusi P33 Besut yang akan ditandingi oleh Ketua Penerangan Pemuda PAS Malaysia, Ustaz Riduan Mohd Nor, manakala calon Muslimat PAS diletakkan di N1 Kuala Besut, Ustazah Nafisah Ismail. N2 Kota Putra, Ustaz Adam Mat Said, calon N3 Jertih bakal ditandingi oleh Yang Dipertua PAS Besut, Ustaz Wan Azhar Wan Ahmad dan N4 Hulu Besut, Shalahhudin Jaafar.
Calon P34 Setiu pula ialah Omar Sidek. PAS Setiu meletakkan calon seorang doktor di N5 Jabi iaitu Dr Azman Ibrahim, bekas penghulu Hassan Karim (N7 Langkap) dan Che Ghani Ambak (N8 Batu Rakit).
Setiausaha Dewan Ulamak PAS Pusat, Dr Mohd Khairuddin Aman Razali diketengahkan sebagai calon P35 Kuala Nerus. Calon N9 adalah tokoh muda berkarisma Ustaz Hisyamuddin Abdul Karim, N10 Teluk Pasu diwakili oleh Ustaz Ridhuan Hashim yang juga Ketua Pemuda PAS Kuala Nerus, calon N11 Seberang Takir, Ustaz Zakaria Dagang.
Calon P36 Kuala Terengganu telah diumumkan oleh presiden parti sebelum ini iaitu Kerabat Diraja Terengganu, Datuk Raja Kamarul Bahrin Shah Raja Ahmad yang juga seorang arkitek.
PAS Terengganu mengekalkan tiga penyandang bagi kerusi N13 Wakaf Mempelam kepada Mohd Abdul Wahid Endut selaku Pesuruhjaya PAS Terengganu, Datuk Tengku Hassan Tengku Omar (N15 Ladang) dan Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi bagi N16 Batu Burok.
Sementara itu, Tuan Guru Abdul Hadi Awang akan mempertahankan kerusi P37 Marang dan N19 Rhu Rendang, N18 Bukit Payong kepada penyandangnya, Ketua Pemuda PAS negeri, Ustaz Mohd Nor Hamzah sementara N17 Alor Limbat pula ditandingi muka baru yang juga Pengarah Jabatan Pilihan Raya PAS negeri, Ustaz Arifin Deraman. N20 Pengkalan Berangan dengan calon muda Ustaz Sulaiman Sulong.
Parlimen Hulu Terengganu (P38) akan ditandingi oleh Naib Ketua Pemuda PAS Terengganu, Ustaz Kamaruzzaman Abdullah, N22 Manir menampilkan calon muda iaitu Ustaz Hilmi Harun bagi menggantikan penyandangnya Datuk Harun Taib yang juga Ketua Dewan Ulamak PAS Pusat. Calon N23 Kuala Berang diwakili Haji Muhyidin Abdul Rashid (Timbalan Pesuruhjaya II PAS Terengganu) dan N24 Ajil juga calon muda Ustaz Ahmad Razki Alias.
PRU13 menyaksikan corak kempen paling kotor,jijik dan lucah paling teruk dalam sejarah politik negara ini,dan ianya telah membangkitkan bantahan dan kritikan semua rakyat yang menjaga maruah dan harga diri,sedangkan
Umno/BN berterusan tanpa mempedulikan bantahan dan kritikan meneruskan agenda kotor tersebut demi mengekalkan kuasa!
hingga tarikh ini 14 buah NGO melahirkan kekesalan dan bantahan kepada corak kempen begini.
Nama lengkap beliau ialah Mustafa bin Husni as Sibaie. Dilahirkan pada tahun 1915 di Bandar Homs di Syria. Dibesarkan didalam sebuah keluarga yang mulia dan beragama. Keturunanya turun temurun mewarisi imam dan Khatib di Masjid besar Homs. Bapanya Syeikh Husaini Al- Sibaie adalah tokoh agama, seorang pembaharu (reformist) yang disegani. Pernah terlibat dalam gerakan bersenjata menentang penjajahan Perancis. Jugaterkenal dengan kerja amal kemasyarakatan melalui badan kebajikan yang ditubuhkannya.
Mustafa sejak kecil telah menghafal al Quran dan mempelajari asas-asas ilmu agama dari bapanya. Setelah tamat sekolah rendah dengan cemerlang, kemudian dimasukkan ke Maahad Syarie di Homs, pada tahun 1930. Di peringkat ini beliau menunjukkan bakat kepimpinan di medan dakwah. Beliau menubuhkan Ikatan Agama Homs, Pemuda Muhammad SAW, dan sewaktu di Damsyik beliau menubuhkan Pemuda Islam Damsyik. Belum 18 tahun, beliau telah diberi kepercayaan untuk berkhutbah menggantikan ayahnya.
Di waktu itu, usahanya tertumpu kepada menentang penjajahan Perancis. Beliau menubuhkan satu gerakan untuk menentang sekolah-sekolah kristian yang ditaja oleh penjajah. Beliau menulis dan menyediakan makalah-makalah bertujuan menimbulkan kesedaran rakyat supaya menolak penjajah dan membongkar niat buruk penjajah melalui penubuhan sekolah-sekolah ini.
Tidak cukup dengan gerakan itu, beliau berani membuat Perhimpunan rakyat berpidato di atas pentas dan seterusnya memimpin demonstrasi menentang penjajah. Akibatnya beliau dipenjarakan pada tahun 1931.
Ketika di dalam penjara beliau telah belajar dari dunia pengasingan. Di sana beliau mulai berfikir walaupun dia telah dipenjarakan tetapi itulah pengorbanan yang sangat bererti. Beliau berpendapat bahawa setiap perjuangan mesti ada pengorbanan yang harus ditempuhi. Setelah ia dibebaskan dari penjara, as Sibaie terus mengadakan hubungan dengan rakan-rakannya, menyampaikan ceramah, dan mengadakan demonstrasi. Akibatnya sekali lagi dipenjarakan yaitu pada tahun 1932.
Setelah dibebaskan dari penjara buat kali kedua, beliau melanjutkan pelajaran di Universiti al Azhar, Kaherah pada tahun 1933, di bidang Syariah dan kemudian di bidang Usuluddin. Peluang di Kaherah tidak diambil untuk berehat. Semangat juangnya tetap berkobar. Di sini beliau berkenalan dengan Hassan al Banna dan Gerakan al Ikhwan al muslimin.
DR. Mustafa menjadi pendakwah Ikhwan yang aktif samada di kampus atau di kampung pendalaman. Bencinya terhadap penjajah tidak hilang, kali ini di Mesir penjajahnya pula adalah British. Beliau memimpin demonstrasi pelajar dan ditangkap lagi pada tahun 1934. Pada tahun 1940, beliau di penjara lagi. Kali dengan tuduhan menubuh gerakan pengganas dan menyokong Rasyid al Qhoilani menentang British. Beliau ditahan 2 bulan di Kaherah dan 4 bulan di Palestin. Walaupun aktif berjuang pelajaran tidak diabaikan. Beliau telah berjaya menamatkan Ijazah Syariah dan Usuluddin dengan cemerlang.
Pada tahun 1941, beliau pulang ke Syria. Kepulangan beliau menakutkan penjajah Perancis. Beliau di penjara lagi di Homs dan Beirut selama dua tahun setengah dan dikenakan bermacam-macam jenis deraan. Setelah dibebaskan pada tahun 1943, Mustafa Al-Sibaie nampaknya belum patah semangat. Walaupun undang-undang dharurat dikenakan, beliau masih mampu membuat perhimpunan raksasa dan menyampaikan pidatonya yang berapi-rapi. Kali ini isu Palestin yang dicerobohi Yahudi. Kemarahan memuncak pada tahun 1948, apabila PBB dengan rasminya memecahkan Palestin kepada Yahudi dan Arab. Mustafa bangkit mengelilingi Syria berpidato mengajak pemuda Syria keluar berjihad menentang Yahudi. Kumpulan pemuda terpilih berjaya dikumpulkan di bawah bendera Ikhwan al-muslimin Syria pada tahun 1945. Mustafa sendiri yang mengepalai angkatan ini bergabung dengan kumpulan Arab yang lain. Gerakan ini boleh mencapai kemenangan kalau tidak ada pakatan Jahat bersama antara Yahudi dan kepimpinan tentera Arab yang berakhir dengan arahan supaya berundur. Mustafa cukup marah dan pulang berpidato menjelaskan kepada rakyat Syria tentang pakatan Jahat itu.
Beliau mengaji di Kolej Quran dan Pengajian Islam Universiti Islam Madinah dan khusus dalam sepuluh pembacaan dan terjemahanQuran. Beliau sering membuat penampilan di televisyen. Banyak bacaan itu dapat juga ditemui di YouTube atau MukminTV.
Pada tarikh 24 Mac 2007, Sheikh Mishari telah pergi ke Amerika Syarikat dan melawat dua masjid: Islam Pusat Irvine di California, dan ICD (Islamic Center of Detroit) di Michigan. Ia diselia oleh Suleiman Salem sepanjang minggu untuk pelbagai majlis, terutama di Detroit, Dearborn, Ann Arbor, dan Hamtramck. Rakaman audio dari bacaan selama kunjungannya ke Amerika dapat ditemui pada laman sesawangnya, dan juga di YouTube atau MukminTV.
Pada September 2009, Sheikh Mishari melakukan perjalanan ke Pusat ICOI atau Islam Irvine, namun terpaksa pergi lebih awal kerana kecemasan keluarga.
Pada tarikh 25 Oktober 2008, Sheikh Mishari dianugerahkan "Arab Creativity Oscar" yang pertama oleh Arab Creativity Union di Mesir. Acara ini ditaja oleh Setiausaha Agung Liga Arab, En. Amr Mousa sebagai pengiktirafan atas peranan Sheikh Mishari Rashid Al-Afasy dalam mempromosikan prinsip dan ajaran Islam serta memanfaatkan teknologi moden untuk menyampaikan mesej Islam yang indah.
Terdapat dua Saluran Angkasa untuk Syeikh Mishari. Yang pertama adalah Alafasy TV dan saluran lain yang lebih baru, Alafasy Q. Sheikh Mishari juga seorang penyanyi nasyid. Sampel boleh didapati di website rasmi Alafasy.